Untuk daerah kuning atau daerah suspek ada di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Musuk, Tamansari, Gladagsari, Selo, Cepogo, dan Karanggede.
Penanganan Terpusat
Baca Juga:
Disnakkan Boyolali: 12,7 Ton Ikan Mati Akibat Upwelling di Waduk Cengklik
“Pencegahannya selain menutup pasar hewan, kami juga melakukan penyemprotan di semua pasar hewan, semua kandang. Kemudian biosecurity untuk para peternak, pengobatan bagi hewan suspek dan positif,” kata dia.
Lusia menjelaskan penyemprotan tidak hanya dilakukan di pasar hewan dan kandang, tapi juga sarana pengangkutan. Terkait penyemprotan disinfektan, Pemkab Boyolali berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali.
Selain penyemprotan, Pemkab Boyolali juga menugaskan sejumlah dokter hewan untuk mengobati ternak yang sakit. Mereka, kata Lusia, berada di bawah koordinasi Disnakkan Boyolali.
Baca Juga:
Kapolres Boyolali Meninggal, Polri Sampaikan Duka Cita
Hewan-hewan yang suspek dan positif akan diberikan antibiotik, vitamin, dan penurun panas.
“Kami juga melihat situasi perkembangan dan arah kebijakan dari kawan-kawan kabupaten tetangga yang mengambil langkah penutupan pasar hewan untuk sementara waktu,” kata Said, Rabu.
Said mengungkapkan penutupan pasar hewan juga dimaksudkan agar penanganan dapat lebih fokus di titik-titik daerah yang telah terlihat ada suspek penyakit mulut dan kuku.