Jateng.WahanaNews.co, Solo - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo melaporkan penambahan dua calon haji asal Jawa Tengah yang meninggal dunia di tanah suci, sehingga totalnya mencapai 12 orang.
Berita ada tambahan dua calon haji yang meninggal dunia di tanah suci diterima oleh PPIH Embarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan Boyolali, pada Sabtu, waktu Subuh tadi, kata Kepala Subbag Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rahma Indriadi, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga:
Pj Bupati Kubu Raya: 325 Haji Kembali ke Tanah Air Secara Bertahap
Menurut Gentur Rahma Indriadi, sehingga total menjadi 14 orang yang meninggal yakni dua orang di Madinah, 10 orang di Makkah, Arab Saudi dan dua lainnya di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Calon haji meninggal di tanah suci ada 12 orang dan dua orang lainnya di tanah air.
Dua calon haji meninggal di tanah suci tersebut yakni Sukirto Arja Semita (70), warga Kabupaten Cilacap tergabung Kloter 22 dan Wagiran Kastoreko (75), warga Kebumen Jateng, tergabung Kloter 11.
Calon haji Sukirto Arja Semita meninggal dunia di Hotel Kawhtar Al Mahaba Makkah Arab Saudi, pada Jumat (7/6), karena sakit serangan jantung dan jenazahnya dimakamkan Soraya Makkah. Calon haji Wagiran Kastoreko meninggal dunia di RS King Faisal Makkah, pada Jumat (7/6), karena sakit infeksi paru. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Soraya Makkah.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
"Dengan tambahnya dua orang calon haji meninggal ini, sehingga total menjadi 14 orang yakni 12 di tanah suci dan dua lainnya di tanah air," katanya.
Menurut dia, jamaah yang meninggal rata-rata usia 65 tahun ke atas dan juga mempunyai penyakit penyerta atau bawaan. Pihaknya setelah mendapat laporan ada berita duka hingga diterbitkan berita duka dari Arab Saudi dan diterima di Embarkasi Solo. PPIH kemudian menyampaikan berita duka ke Kemenag setempat untuk menginformasikan ke pihak keluarga jamaah di daerah.
"Kami selain menyampaikan berita duka dan menjelaskan hak-hak kepada keluarga jamaah yang wafat di daerah. Baik itu, dibadalhajikan maupun asuransi yang akan diterima oleh pihak keluarga," katanya.