WahanaNews-Solo | Volume sampah harian saat Lebaran 2022 di Kota Solo justru menurun jika dibanding rata-rata volume sampah harian saat Ramadan 2022. Hal ini di luar kebiasaan karena umumnya produksi sampah meningkat saat momen Lebaran.
Kasi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Arthaty Mulatsih, mengungkapkan hal tersebut saat dihubungi Solopos, pekan lalu.
Baca Juga:
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Targetkan Kemenangan di Pilkada Surakarta 2024
Ia mengatakan pada empat hari pertama Lebaran, yakni Senin (2/5/2022) hingga Kamis (5/5/2022), rata-rata volume sampah harian yang masuk ke TPA Putri Cempo 276,5 ton per hari. Hal itu berdasar laporan petugas penimbangan sampah di TPA Putri Cempo ke DLH Solo tiap harinya.
“Rata-rata volume sampah selama libur Lebaran atau empat hari pertama [Lebaran] 276,5 ton per hari,” tulis Arthaty melalui pesan Whatsapp.
Rata-rata volume sampah saat Lebaran tersebut lebih sedikit dibanding rata-rata volume sampah saat Ramadan 2022. Arthaty mengatakan sebanyak 333 ton sampah masuk ke TPA Putri Cempo per harinya selama Ramadan.
Baca Juga:
Partai Gerindra Buka Peluang Kontestasi Pilkada Surakarta bagi Warga Luar Kota
Peningkatan rata-rata volume sampah di Kota Solo justru terjadi saat Ramadan. DLH mencatat setidaknya ada peningkatan volume sampah sebesar 11 persen dibanding rata-rata volume sampah harian saat hari-hari biasa, yakni sekitar 300 ton per hari.
Menurunnya rata-rata volume sampah saat Lebaran, menurut Arthaty, dikarenakan sampah dari warung-warung makan makin sedikit. Banyak warung makan tutup saat Lebaran sehingga masyarakat lebih banyak memproduksi makanan di rumah masing-masing.
Selain itu, imbuh Arthaty, Ramadan yang banyak dimanfaatkan orang untuk beribadah bisa jadi membuat orang memilih masak sendiri di rumah.
“Ya [menurun]. Kemungkinan karena pada saat lebaran, banyak warung yang tutup. Kebanyakan makan di rumah. Orang sudah banyak yang tidak mau repot memasak, apalagi pas Ramadan. Mungkin banyak yang berpikir waktunya untuk memperbanyak ibadah. Kalau Lebaran, mau tidak mau harus masak karena warung banyak yang tutup,” imbuhnya.
Naiknya rata-rata volume sampah saat Ramadan juga disebabkan banyaknya produksi sampah pada pusat-pusat penjualan takjil yang banyak menggunakan plastik dan bahan-bahan pembungkus makanan.
“Karena banyak yang beli jajanan, banyak yang jualan takjil,” jelasnya.
Sebelumnya, DLH Solo sempat memprediksi volume sampah akan naik selama Lebaran dan sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya dengan menyiagakan petugas piket kebersihan.[zbr]