WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyambut optimis wacana percepatan pembangunan kawasan aglomerasi Solo Raya.
Mereka menilai dorongan sejarah wilayah eks-Karesidenan Surakarta dan komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran terhadap pemerataan ekonomi akan menjadikan akselerasi pembangunan kawasan ini melaju positif.
Baca Juga:
Menteri Koperasi Sebut 71 Ribu Koperasi Desa Telah Terbentuk, MARTABAT Prabowo-Gibran Ingatkan Kembali agar Masalah Sampah Dilibatkan
“Solo Raya punya fondasi historis dan modal sosial yang kuat. Ini bukan wacana kosong, tapi langkah strategis untuk menyatukan kekuatan ekonomi regional dan mempercepat kemajuan kawasan,” demikian sikap resmi MARTABAT Prabowo-Gibran, Rabu (5/11/2025).
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengatakan bahwa geliat pembahasan aglomerasi Solo Raya memiliki pijakan sejarah kuat sejak masa Karesidenan Surakarta.
Menurutnya, sejarah bukan hanya cerita masa lalu, melainkan energi kolektif untuk masa depan kemajuan kawasan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran: Industrialisasi Karawang–Cianjur Kunci Transformasi Ekonomi Kota Global Aglomerasi Jabodetabekjur
“Kita punya legacy Karesidenan Surakarta yang memosisikan Solo sebagai episentrum penggerak kawasan. Kini momentum untuk mengembalikan spirit itu dengan pendekatan ekonomi modern,” ujar Tohom.
Ia menambahkan bahwa pendekatan terintegrasi akan lebih efektif dibanding sekadar pendekatan administratif.
Tohom menjelaskan bahwa era otonomi daerah melahirkan ego sektoral antar wilayah, sehingga kota inti tidak bisa berjalan sendiri dan daerah penyangga pun tidak optimal tanpa dukungan kota inti.