“Aglomerasi adalah solusi. Kalau kita terpaku pada administratif dan politik, kita jalan di tempat. Fokus pada ekonomi lintas daerah, maka pertumbuhan akan saling menguatkan,” jelasnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa langkah Solo Raya harus diarahkan pada integrasi ekonomi, konektivitas, dan efisiensi pembangunan.
Baca Juga:
Menteri Koperasi Sebut 71 Ribu Koperasi Desa Telah Terbentuk, MARTABAT Prabowo-Gibran Ingatkan Kembali agar Masalah Sampah Dilibatkan
Ia menegaskan agar gagasan ini tidak terjebak pada simbol administrasi masa lalu, melainkan berorientasi pada logistik, industri, UMKM, pariwisata budaya, hingga pengembangan sumber daya manusia kreatif yang terintegrasi.
“Dengan koordinasi lintas daerah dan pusat, Solo Raya punya peluang menjadi model aglomerasi terbaik di Indonesia. Era Prabowo-Gibran adalah momentum emas bagi transformasi ekonomi kawasan ini,” tegasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]