"Banyak sekali kendala dan beban yang harus ditanggung orang tua anak yang menderita kanker ini. Termasuk untuk mendapatkan obat kita harus pesan melalui Yayasan, karena obatnya hanya ada diluar Negeri," ungkapnya.
Selain itu, Sunaryo mengeluhkan sulitnya konsultasi kepada pihak medis hingga terkadang tidak tahu harus kemana menanyakan.
Baca Juga:
Terlibat 20 Pengiriman Kokain, Nenek 65 Tahun Ini Jadi Dalang Sindikat Rp 1,7 Triliun
Beruntung ada paguyuban Peduli Kanker Anak sehingga bisa menjadi wadah atau ajang sharing.
Untuk itu, ia berharap ke depan ada perhatian dari pemerintah agar anak penderita kanker dapat tertangani dengan baik.
Bupati Kebumen mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Terlebih selama ini mereka belum pernah tersentuh program pemerintah.
Baca Juga:
Hakim Vonis Tom Lembong 4,5 Tahun: Antara Kapitalisme dan Gagalnya Swasembada Gula
Bupati menyebut salah satu kendala dalam penanganan kasus ini adalah obat. Ketersediaan obat dan yang memiliki kewenangan itu itu juga cukup terbatas.
Tapi yang terpenting adalah kepedulian pemeritah, baik dalam hal dukungan keuangan maupun berkaitan dengan layanan konsultasi.
Untuk itu, ia akan segera meminta Dinas Kesehatan membuat sebuah Kanal Aduan kesehatan masyarakat.