Jateng.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) tengah gencar mensosialisasikan konversi kompor LPG menjadi kompor induksi yang dinilai lebih efektif dan ramah lingkungan di DIY.
Pihaknya membidik setidaknya 7.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di DIY dapat beralih menggunakan kompor induksi yang bakal dilaksanakan Oktober 2022 sebagai wujud electrifying lifestyle menuju transisi energi.
Baca Juga:
Kiprah Srikandi PLN di Lapangan, Hadirkan Listrik Hingga Ujung Nusantara
General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, M Irwansyah Putra mengatakan pihaknya menggandeng dan berkolaborasi dengan Pemda setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY dalam sosialisasi program konversi kompor LPG ke kompor induksi ini.
Program konversi kompor induksi ini menyasar keluarga pengguna LPG 3 Kg atau LPG bersubsidi.
”Selain pengguna gas melon, program konversi ke kompor induksi di DIY ini membidik pelanggan rumah tangga yang memiliki daya 450 VA dan 900 VA. Pilot project konversi kompor induksi ini telah dilakukan di Surakarta dan Bali, sedangkan untuk DIY baru menargetkan 7.500 KPM dan sekaligus menyasar pelaku UMKM,” tuturnya disela -sela Sosialisasi Konversi Kompor LPG menjadi Kompor Induksi di Kantor Dinas PUP ESDM DIY pada Jumat (22/7/2022) lalu.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
Irwansyah menyampaikan 1 kilogram LPG sama dengan 7,1 kWh sehingga itu merupakan salah satu penghematan yang dapat PT PLN lakukan.
Apabila terlaksana konversi tersebut, PLN akan memastikan pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup. Banyak manfaat dari program konversi ini, selain menghemat waktu dan alokasi anggaran subsidi LPG dalam APBN.
”Konversi kompor induksi ini dapat membantu mengurangi beban subsidi APBN yang terus membengkak. Dengan beralihnya kompor LPG ke kompor induksi, ketergantungan terhadap impor LPG akan berkurang sehingga akan mendorong kemandirian energi,” tandasnya.