Jateng.WahanaNews.co, Kudus - Penjabat Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, mengajak generasi muda di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk meneladani semangat Raden Ajeng (RA) Kartini, yang mampu menginspirasi perjuangan pada masanya.
"Sosok RA Kartini merupakan pejuang dan pahlawan penting yang memberi perubahan sejarah bagi Indonesia. Kita bisa meneladani dari sisi gagasan dan perjuangan. Selamat Hari Kartini, semoga kita belajar dari sejarah dengan ide-ide cerdas dan inovasi yang menggerakkan," kata Hasan Chabibie dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2024 di Kudus, Minggu (21/4/2024).
Baca Juga:
Pemerintah Kudus Perbaiki Kolam Renang untuk Optimalkan Program Pembinaan Atlet Renang
Ia juga mendorong agar semua orang meneladani RA Kartini tidak hanya dari tradisi dan pakaian semata, namun juga dari gagasan dan ide-ide besarnya. Perjuangan kesetaraan yang didengungkan RA Kartini, haruslah menjadi inspirasi warga Kudus untuk berkarya sebaik-baiknya.
Bahkan, katanya, pemimpin-pemimpin perempuan di Kudus juga banyak yang menginspirasi publik. Pihaknya juga mendorong kebijakan yang ramah perempuan dan peka gender.
Menurut dia, RA Kartini juga innovator pada zamannya, dengan menulis serta mempublikasikan gagasan-gagasan cemerlang yang memberikan nyala api perjuangan bagi dunia. Sosok RA Kartini juga berjuang dengan gagasan, memberikan terang bagi dunia di tengah masa gelap penjajahan.
Baca Juga:
Pemkab Kudus Resmikan Area Traffic Control System untuk Urai Kepadatan Lalu Lintas
Selain itu, menurut Hasan Chabibie, RA Kartini juga merupakan pendidik yang menginspirasi karena juga menjadi pendidik warga nusantara agar mau dan mampu berpikir merdeka. Bahkan, ide-ide Kartini juga masih terasa bergetar hingga saat ini, dengan pemikiran yang asli dan berani, serta menginspirasi publik.
Sosok RA Kartini juga dianggap santri, karena selama ini sosok yang menginspirasi RA Kartini adalah Kiai Sholeh Darat yang belum banyak terpublikasi.
"RA Kartini, menurut beberapa sumber terpercaya, nyantri kepada Kiai Sholeh Darat, yang kemudian menjadi fondasi gagasan tentang 'habis gelap terbitlah terang', min ad-dzulumati ila annur. Ayat inilah yang menjadi fondasi artikulasi gagasan pembebasan dan kesetaraan yang diusung RA Kartini, yang menginspirasi publik hingga masa kini," kata Hasan Chabibie yang juga Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek.