Jateng.WahanaNews.co, Cilacap - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan selama musim kemarau tahun 2024.
"Hari ini (21/5), kami mulai menyalurkan bantuan air bersih untuk warga Dusun Bugelsampang RT 01 RW 09, Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Selasa (21/5/2024).
Baca Juga:
KPU Cilacap Mulai Sortir Bilik dan Kotak Suara untuk Pilkada 2024
Ia mengatakan bantuan air bersih tersebut merupakan yang pertama didistribusikan oleh BPBD Kabupaten Cilacap pada musim kemarau tahun 2024 dan merupakan tindak lanjut dari surat permohonan yang diajukan oleh Pemerintah Desa Bojong.
Menurut dia, jumlah warga yang terdampak kekeringan di Dusun Bugelsampang RT 01 RW 09 sebanyak 60 keluarga yang terdiri atas 268 jiwa.
"Rencananya hari ini akan disalurkan bantuan air bersih sebanyak 3 tangki masing-masing berkapasitas 5.000 liter ke Desa Bojong," katanya.
Baca Juga:
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Angin Puting Beliung Selama Masa Pancaroba
Terkait dengan hal itu, Budi mengimbau warga yang terdampak kekeringan untuk lebih efisien dalam penggunaan air bersih serta memanfaatkan bantuan tersebut sebagaimana mestinya karena diambil dari sumber air yang layak untuk keperluan warga.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap terdapat 105 desa yang rawan kekeringan pada musim kemarau.
"Desa-desa yang rawan kekeringan itu tersebar di 20 kecamatan, antara lain Kawunganten, Bantarsari, dan Patimuan. Semoga musim kemarau tahun ini tidak panjang, sehingga jumlah desa yang terdampak kekeringan tidak terlalu banyak seperti tahun lalu," katanya di Cilacap, Jumat (3/5).
Dalam hal ini, kata dia, BPBD Kabupaten Cilacap pada musim kemarau tahun 2023 mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 1.843 tangki atau setara dengan 9.215.000 liter untuk 19.024 keluarga yang terdiri atas 57.642 jiwa di 86 desa dari 20 kecamatan.
Kendati demikian, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui APBD tahun 2024 telah mengalokasikan anggaran senilai Rp200 juta untuk penyaluran bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan pada musim kemarau.
"Jika ternyata anggaran tersebut tidak mencukupi, kami akan mengajak perusahaan-perusahaan untuk ikut serta menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Bayu.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]