WahanaNews-Jateng | Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pemerintah daerah agar rajin-rajin menginput data vaksinasi ke aplikasi Smile, agar tak lagi ditemukan kasus ribuan stok vaksin yang kedaluwarsa.
Ganjar mengatakan, stok vaksin di daerah banyak yang kedaluwarsa. Namun setelah diklarifikasi, jumlahnya berkurang banyak karena sebenarnya sudah disuntikkan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Kemarin sudah dilaporkan ke kita ada yang telat memasukkan ke aplikasi smile, jadi sebenarnya sudah habis, tapi memang ada yang belum habis. Maka kami minta per hari ini semua diklarifikasi semua, ini sudah habis benar atau belum tercatat,” ujarnya, Minggu (16/1/2022).
Stok vaksin yang masih dan kedaluwarsa kemarin, kata Ganjar sudah dikumpulkan. Ganjar pun telah berkomunikasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait kelayakan vaksin tersebut.
“Vaksin sudah dikumpulkan, kita minta ke BPOM apakah kalau tanggal kedaluwarsa pada tanggal itu betul-betul vaksin tidak bisa digunakan apakah masih ada jeda,” katanya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Ganjar mengatakan, jika BPOM menyebut stok tersebut masih bisa digunakan maka akan digunakan untuk vaksinasi boosting yang saat ini sudah dijalankan.
“Kalau masih ada jeda kita manfaatkan, toh sekarang ada kebijakan boosting, kita bisa boosting buat yang lain. Eman-eman kalau tidak,” ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar juga kembali mengingatkan kepada daerah untuk selalu menginput data vaksin ke aplikasi smile. Apalagi menurut catatannya, ada vaksin yang akan kedaluwarsa pada 15 dan 30 Januari.