Jateng.WahanaNews.co, Purwokerto - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memaksimalkan operasi pasar (OP) guna mengendalikan harga beras kualitas medium yang hingga saat ini tetap tinggi di pasaran.
"Kita OP terus, seminggu tiga kali karena masih bertahan tinggi. Namun dari pantauan, Rabu (21/2/2024) harga beras turun, karena pada Selasa (20/2) 'kan Rp17.250 per kilogram, kemarin Rp16.750 per kilogram, turun Rp500," kata Kepala Dinperindag Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti di Purwokerto, Banyumas, Kamis (22/2/2024).
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Bahkan, kata dia, penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) saat sekarang dilakukan di 23 pasar se-Kabupaten Banyumas setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat dipersilakan membeli beras SPHP yang dijual dengan harga Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 per sak isi 5 kilogram untuk mengantisipasi tingginya harga beras kualitas medium di pasaran.
"Beras SPHP tersedia di pasar, cuma masyarakat belum terbiasa menggunakan beras Bulog kualitas medium itu maupun beras Bulog yang premium. Padahal, bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti beras kualitas medium maupun premium yang selama ini digunakan masyarakat," katanya.
Baca Juga:
PLN Kolaborasi dengan Pemda Banyumas Manfaatkan Sampah untuk Co-firing PLTU
Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa mencampur beras SPHP dengan beras kualitas medium atau premium yang selama ini digunakan, sehingga dapat menekan biaya pengeluaran.
Disinggung mengenai kemungkinan Pemerintah Kabupaten Banyumas kembali memberikan subsidi terhadap pembelian beras SPHP seperti yang pernah dilakukan pada 2023, dia mengatakan hal itu belum dilakukan karena masih menunggu bagaimana kebijakan pemerintah pusat ke depan.
"Kalau nanti diharuskan untuk subsidi, ya akan diberikan subsidi," katanya.