Hal ini sering terjadi pada perusahaan bus pariwisata.
"Saya sering kali melakukan sosialisasi ke perusahaan bus pariwisata. Sebab sopir bus pariwisata tidak hafal jalan," ujarnya.
Baca Juga:
FIFA Denda FAM Rp6,4 Miliar karena Gunakan Dokumen Palsu Naturalisasi Tujuh Pemain
Berbeda halnya sopir bus reguler telah hafal jalur yang menjadi trayeknya.
Berdasarkan data yang ada kecelakaan lalu lintas sering terjadi bus pariwisata.
"Kebanyakan sopir tidak hafal jalur yang dilewati," ujar dia.
Baca Juga:
Bupati Karo Terima Dukungan CSR Dari PT.Inalum Empat Unit Roda Tiga.
Ia menuturkan melihat fenomena tersebut kedepan akan lebih gencar melakukan sosialisasi ke perusahaan bus pariwisata.
Pihaknya menghimbau kepada sopir bus pariwisata agar tidak mengejar waktu ketika tidak hafal jalan.
"Kami juga sudah bersurat ke beberapa perusahaan bus pariwisata. Kami juga sering melakukan himbauan ke perusahaan bus pariwisata agar pemilik atau menghimbau sopir jangan mengejar waktu ketika tidak hafal jalan," ujar dia.[non]