WahanaNews-Jateng | PT Geo Dipa Energi (Persero) atau GeoDipa menyerap 40 tenaga kerja lokal yang merupakan warga Desa Karangtengah, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk mendukung percepatan pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2.
Project Manager Dieng 2 Izzuddin dalam keterangannya di Banjarnegara, Jumat malam, mengatakan 40 warga tersebut dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan perataan bangunan di area bekas mes PT PLN (Persero) di Dusun Krajan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Mereka merupakan warga asli Desa Karangtengah, salah satu desa yang menjadi wilayah kerja Proyek PLTP Dieng 2. Mereka sudah kami berikan bekal APD (alat pelindung diri) lengkap sehingga siap untuk melakukan pekerjaan di area bekas mes PLN," katanya.
Selain melakukan perataan bangunan, menata, dan merapikan area, kata dia, sebanyak 40 tenaga kerja lokal tersebut akan diperbantukan untuk mobilisasi sejumlah material milik GeoDipa ke tempat lain yang membutuhkan untuk percepatan pembangunan PLTB Dieng 2.
Menurut dia, beberapa material yang telah ada di antaranya pipa waterline sebanyak 1.190 joints, kopel (coupling) 963 buah, dan beberapa sak semen yang masih tertinggal di dalam area bekas mes PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Dengan semakin tersedianya kesempatan untuk masyarakat berperan serta dalam pembangunan Proyek Dieng 2, maka selain akan menekan angka pengangguran juga diharapkan dapat memberikan manfaat langsung berupa lapangan pekerjaan serta meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) lokal yang terampil," kata Izzuddin.
Camat Batur Aji Piluroso mengatakan ketersediaan kesempatan kerja untuk 40 warga Desa Karangtengah merupakan wujud nyata perusahaan hadir untuk masyarakat.
"Pada hari ini, saya menyaksikan langsung sejumlah 40 warga saya terserap untuk melakukan pekerjaan di area bekas mes PLN," katanya.