Mereka justru kaget saat dimintai keterangan BPK.
“Kesalahan pendataan itu karena nama dengan penerima sesungguhnya sama. Saat diklarifikasi, mereka enggak mengambilnya. Memang namanya terdata. Kemudian Kementrian Sosial langsung dibenahi datanya,” katanya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Sedangkan satu guru ASN asal Pokoh Baru Desa Ngijo mengakui mengambil uang bansos tunai selama tiga bulan berturut-turut pada 2021.
Ia mengambil Rp300 ribu per bulan.
“Ambil totalnya Rp900 ribu,” katanya.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Sekadar informasi, ASN guru yang mengambil bansos tunai itu tinggal di kampung yang sama dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono di Pokoh Baru.
Itu merupakan kawasan permukiman elite yang dihuni para pejabat.
Gunarto mengatakan, guru ASN itu tinggal bersama orangtuanya yang disabilitas. Ia menduga, satgas bansos mendatanya mendapatkan bansos tunai PPKM karena merasa kasihan.