WahanaNews - Jateng | Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menekankan pentingnya komunitas atau organisasi kemasyarakatan yang serius memperhatikan difabel, termasuk Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia (Petki).
Dengan keterlibatan komunitas, program pemberian akses dan kemandirian dari pemerintah bisa dipercepat.
Baca Juga:
Ganjar Dilaporkan ke KPK Terkait Gratifikasi, IPW: Cashback Capai 16 Persen
“Kami sudah punya Perda, punya Pergub untuk kawan-kawan disabilitas. Maka kawan-kawan Petki, khususnya yang di Jawa Tengah ini, bisa memanfaatkan itu. Tadi saya tawarkan, apa sih yang menjadi problem mereka, kemudian bagaimana mereka bisa kita latih, diberikan akses yang banyak, sehingga bisa mandiri,” ujar Ganjar usai membuka Rakernas DPP Petki di BPM Dikjur, Jalan Brotojoyo, Kota Semarang, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Ganjar, keberadaan Petki dapat menjadi penghubung sekaligus ruang bagi penyandang tunanetra, untuk mendapatkan banyak aktivitas fisik dan keterampilan.
Meskipun Petki merupakan organisasi dengan latar belakang agama, kegiatan yang diberikan kepada anggota Petki tidak hanya soal keagamaan.
Baca Juga:
Temui Masyayikh Se-Indonesia, Ganjar Gagas Program Insentif Guru Keagamaan di Level Nasional
“Mudah-mudahan mereka yang dari kelompok tunanetra makin terbantu, karena banyak aktivitas atau keterampilan yang bisa membikin mereka bisa lebih mandiri. Tadi kegiatannya tidak hanya keagamaan dari kawan tunanetra yang Nasrani, tapi juga membuat kegiatan yang sifatnya keterampilan itu tadi, life skill, sehingga kemandirian-kemandirian ini bisa didorong,” paparnya.
Ditambahkan, sinergi antara kebijakan pemerintah dengan kegiatan Petki dapat membuka lebih banyak peluang bagi para difabel, untuk mendapatkan pelatihan dan dorongan. Terutama terkait keterampilan yang menjadi bekal kemandirian.
Untuk itu, Ganjar meminta Petki agar ikut membantu pendataan difabel.