WahanaNews - Jateng | Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo berkesempatan memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Brebes.
Kedua kabupaten itu diketahui masuk daftar 10 daerah dengan tingkat
kemiskinan ekstrem tertinggi di Jateng.
Baca Juga:
Ganjar Dilaporkan ke KPK Terkait Gratifikasi, IPW: Cashback Capai 16 Persen
Diketahui, ada sejumlah indikator yang membuat kemiskinan ekstrem di Pemalang dan Brebes tinggi, seperti pengangguran, lapangan kerja, sumber listrik dan air bersih, rumah tidak layak huni hingga tingginya kasus stunting.
Sebagai pemangku kebijakan tertinggi di Jateng, Ganjar pun mengajak jajaran bupati, camat dan kades untuk segera melakukan intervensi guna menanggulangi kemiskinan ekstrem.
"Kondisi riilnya perlu intervensi, yang sudah diprogramkan dan belum. Yang sudah diprogramkan, sumber keuangannya dari mana, yang belum kita carikan. Apakah menggunakan CSR, BAZNAS, sumbangan," ujar Ganjar di Pendopo Pemalang, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga:
Temui Masyayikh Se-Indonesia, Ganjar Gagas Program Insentif Guru Keagamaan di Level Nasional
Adapun tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang pada tahun 2022 mencapai 15,02 persen atau sekitar 195.480 penduduk. Angka itu turun dari tahun 2021 yang sebesar 16,56 persen.
Sementara, angka kemiskinan Kabupaten Brebes yaitu 16,05 persen atau 28.395 orang miskin ekstrem tahun 2022 atau turun dari tahun 2021 yang mencapai 17 persen lebih.
Untuk mengurangi itu, Ganjar mengarahkan jajaran pemkab, camat dan kades Pemalang dan Brebes untuk berkolaborasi berperan aktif dalam melakukan pendataan jumlah penduduk kemiskinan ekstrem. Ganjar juga menargetkan kemiskinan hingga 0 persen pada tahun 2024 mendatang.