"Pernah berhenti (produksi) dua hari nunggu minyak ada," kata Riyadi saat ditemui di tempat usahanya, Kamis (24/3).
Kini stok minyak goreng yang tersisa di dapurnya hanya tinggal lima jeriken. Masing-masing jeriken kapasitasnya sekitar 28 kilogram.
Baca Juga:
Digeledah Kejaksaan, Kantor Bank BUMN Ini Diduga Jadi Sarang Penilap Dana Rp 17 Miliar
Stok sebanyak itu hanya mampu untuk produksi hari ini dan hari esok. Untuk hari berikutnya, Riyadi belum tahu apakah dia akan kembali mendapatkan minyak goreng.
"Kalau tidak ada minyak libur, nunggu minyak ada," kata dia.
Rata-rata dalam sehari produksi kerupuk di tempat Riyadi sebanyak satu kuintal.
Baca Juga:
Tak Terima Juliana Tewas di Rinjani, Brasil Ancam Seret Indonesia ke Pengadilan Internasional
Sedianya Riyadi tidak masalah kalau membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 18.000 per kilogram asal mudah mendapatkannya.
Persoalannya, saat ini dengan harga segitu barangnya kadang ada kadang tidak.
"Jadi minyak naik sejak dua bulan, paling parah dua minggu terakhir," kata dia.