"Pernah berhenti (produksi) dua hari nunggu minyak ada," kata Riyadi saat ditemui di tempat usahanya, Kamis (24/3).
Kini stok minyak goreng yang tersisa di dapurnya hanya tinggal lima jeriken. Masing-masing jeriken kapasitasnya sekitar 28 kilogram.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Stok sebanyak itu hanya mampu untuk produksi hari ini dan hari esok. Untuk hari berikutnya, Riyadi belum tahu apakah dia akan kembali mendapatkan minyak goreng.
"Kalau tidak ada minyak libur, nunggu minyak ada," kata dia.
Rata-rata dalam sehari produksi kerupuk di tempat Riyadi sebanyak satu kuintal.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Sedianya Riyadi tidak masalah kalau membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 18.000 per kilogram asal mudah mendapatkannya.
Persoalannya, saat ini dengan harga segitu barangnya kadang ada kadang tidak.
"Jadi minyak naik sejak dua bulan, paling parah dua minggu terakhir," kata dia.