Jateng.WahanaNews.co, Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2024, melaksanakan gerakan penanaman pohon di wilayah yang rawan banjir dan rob.
Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Nur Priyantomo di Pekalongan, Kamis (28/11/2024), mengatakan penanaman bibit pohon ini harus terus digalakkan karena kualitas lingkungan mulai air, darat, dan udara di daerah masih kurang sehingga kegiatan ini dapat mengembalikan lingkungan yang selama ini rusak akibat banjir dan rob.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Pekalongan Gerakkan Padat Karya Normalisasi Sungai Lodji Singkirkan Eceng Gondok
"Kegiatan ini tidak hanya seremonial saja melainkan bisa dilanjutkan sebagai aktivitas baik yang dilakukan sehari-hari. Kami berharap masyarakat bisa menjadi duta lingkungan, salah satunya dengan berperan aktif menanam pohon di lingkungannya masing-masing," katanya.
Kegiatan penanaman bibit pohon ini dilakukan mulai dari Taman Krapyak hingga sepanjang jalan menuju Pantai Slamaran.
Menurut dia, gerakan penanaman pohon ini juga dicarikan jenis tanaman yang bisa beradaptasi dengan lingkungan seperti pohon mangga, trembesi, tabebuya, ketapang kencana, dan bintaro.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Pekalongan Giatkan Gerakan Pangan Murah dan Peduli Petani
Pemilihan jenis pohon tersebut, kata dia, karena tidak semua tanaman bisa hidup di tanah yang kandungan zat besinya cukup tinggi.
"Yang ditanam ada pohon peneduh, juga ada pohon yang menghasilkan buah-buahan. Semoga apa yang ditanam kali ini, kelak dua tahun hingga tiga tahun ke depan bisa dinikmati bersama," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Sri Budi Santoso menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan terkait yang telah berpartisipasi peduli dan menyumbangkan beberapa bibit tanaman serta menyukseskan peringatan Hari Menanam Pohon 2024.
"Kami mendapat sumbangan 122 bibit tanaman pohon dari berbagai instansi, lurah, camat, dan dunia usaha untuk menanam pohon di wilayah rawan banjir dan rob," katanya.
Menurut dia, menanam pohon itu menjadi langkah penting karena dari kualitas lingkungan hidup masyarakat bahwa penyumbang terbesar yang mengakibatkan indeks kualitas hidup daerah ini masih rendah karena tutupan lahan yang masih sedikit vegetasi.
"Artinya, jika di foto dari udara, di wilayah ini masih banyak lahan kosong atau banyak bangunan, serta tidak tampak pohon-pohon (tutupan vegetasi) sehingga upaya strategis untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di antaranya adalah menambah pohon sebanyak-banyaknya di wilayah di lahan kosong," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]