Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan terus mengedukasi para perajin knalpot untuk tidak memproduksi knalpot brong dan terus mengembangkan produk knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan.
Lebih lanjut, Johan mengatakan keberadaan IKM knalpot di Purbalingga saat ini telah menjadi destinasi wisata industri bagi kalangan pelajar.
Baca Juga:
Polres Rejang Lebong Bengkulu Sosialisasikan Larangan Anak Pakai Motor
"Rombongan pelajar yang tengah berwisata di Purbalingga banyak yang singgah ke industri knalpot. Di situ kita ajari cara bikin knalpot dan ada edukasi mengenai knalpot.
Dalam kunjungan kerja di Purbalingga, Jumat (12/7/2024), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi perajin knalpot di Kabupaten Purbalingga yang telah menciptakan produk knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan karena biasanya berupa knalpot brong.
Ia mengharapkan perajin knalpot di Purbalingga yang memulai pembuatan knalpot-knalpot yang tidak menimbulkan kebisingan tersebut.
Baca Juga:
Polrestabes Semarang Ajak Warga Serahkan Knalpot Brong untuk Kegiatan Sosial
"Ini karena Purbalingga yang memulai, Purbalingga pun yang mengakhiri, sukses. Kita tunggu menjadi pariwisata 'great'," kata Sandiaga.
Perajin knalpot "Abenk Muffler", Edi Nurmanto mengatakan knalpot yang dibuatnya tidak menimbulkan kebisingan dan sesuai dengan ambang batas yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni 80 desibel (dB) untuk kendaraan bermotor berkubikasi 175 cc ke bawah dan 83 dB untuk kendaraan bermotor berkubikasi 175 cc ke atas.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan alat pengukur tingkat kebisingan (sound level meter) yang sudah dikalibrasi di Smesco, kata dia, kebisingan yang dihasilkan knalpot buatannya berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan pemerintah karena hanya sebesar 76 dB.