WahanaNews-Jateng | PT PLN (Persero) menyerahkan kontrak pembelian Sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Sertificate(REC) sebanyak 1.300 unit REC kepada PT MAS Silueta.
Melansir laman pln.co.id, prosesi ini menandakan produsen bahan pakaian merk ternama di dunia ini sudah mulai menggunakan listrik ramah lingkungan untuk seluruh proses produksinya.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Prosesi serah terima dilakukan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang Eric Rossi Priyo Nugroho kepada Deputy General Manager PT MAS Silueta, Tilanka Munashinge, di kantor PT. MAS Silueta Kawasan Industri Wijaya Kusuma Raya Kota Semarang pada Rabu, (11/5).
Diketahui, PT. MAS Silueta merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi bahan pakaian wanita ternama dunia. PT MAS Silueta menjadi perusahaan ketiga dalam MAS Holdings yang telah menggunakan 100 persen energi EBT, di mana sebelumnya PT MAS Sumbiri dan PT Prym Intimates telah melakukan serah terima kontrak pembelian REC PLN.
Hal ini juga menjadi bukti inovasi PLN dalam mendorong kesadaran perusahaan di Indonesia akan pentingnya energi yang bersih dan ramah lingkungan mendapatkan respons positif.
Baca Juga:
Ketum TP PKK Pusat Survei Persiapan Operasi Katarak di RSUD Kalideres
Manager PLN UP3 Semarang, Eric Rossi, mengatakan sejalan dengan program pemerintah menuju Indonesia Carbon Neutral pada 2060, PLN secara konsisten terus mengampanyekan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui fasilitas REC.
“Untuk mewujudkan program pemerintah menuju Indonesia Carbon Neutral pada 2060 perlu dukungan semua pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada PT MAS Silueta yang saat ini telah resmi memafaatkan energi ramah lingkungan,” ujarnya.
Menurutnya kontrak pembelian REC ini juga bakal memberi dampak positif bagi pelanggan. Melalui pembelian REC, maka pelanggan turut berkontribusi dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mempercepat pencapaian target bauran energi baru terbarukan di Indonesia sebesar 23 persen pada 2025.