“Selain itu, kami juga berikan akses permodalan dan bantuan pemasaran bagi warga agar mereka bisa mandiri. Dan hasilnya luar biasa memberikan perubahan bagi ekonomi masyarkat,” terangnya.
Wapres tampak puas mendengar penjelasan dari Wiwin. Ia pun terlihat mengacungkan jempol, sebagai tanda apresiasi atau tanda puas, karena rogram penurunan angka kemiskinan ekstrem bisa dijalankan dengan baik di Jateng.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Tiga Lokasi Ditangkap Densus di Jateng
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mendampingi kunjungan kerja Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, pihaknya sangat serius dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Sejumlah program baik program pusat maupun daerah, digabungkan agar progresnya bisa lebih cepat.
“Setiap minggu kami evaluasi. Beberapa daerah yang masuk kategori miskin ekstrem, kami dorong agar melakukan percepatan. Mereka kan dorong melakukan pendataan, berapa RTLH, jamban, air, listrik, akses pekerjaan atau difabilitas yang ada. Siapa yang sudah dapat bantuan, siapa yang belum, dan siapa yang harus dijamin negara tiap bulannya,” katanya.
Menurut Ganjar, pendataan itu sudah berjalan 100 persen. Saat ini, intervensi juga sudah dilakukan, hanya tinggal percepatan. Ia berharap penurunan angka kemiskinan ekstrem dapat terwujud tiga bulan ke depan.
Baca Juga:
Kemensos Lakukan Pendampingan Menyeluruh Kasus Rudapaksa di Demak Jateng
“Memang kendalanya ya sumber anggaran yang terbatas. Tapi kita tidak boleh putus asa, masih ada Baznas, CSR dan filantropfi yang bisa kami optimalkan untuk melakukan percepatan. Kami genjot agar program ini selesai sesuai target yang ditetapkan Pak Wapres, yakni 2024,” pungkasnya.[mga]