WahanaNews-Jateng | Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, butuh pendanaan yang besar dalam upaya transformasi disektor energi, khususnya pembangkit listrik.
Sri Mulyani memastikan, upaya transformasi ini pun sebagai bagian untuk mencapai target net zero emission di 2060 mendatang.
Baca Juga:
Presiden Brasil Lula Dijadwalkan Berkunjung ke Indonesia Oktober 2025, MoU Bilateral Tengah Disiapkan
Sebagai langkah awal, Sri Mulyani menyebutkan, pemerintah tengah menjalin inisiatif Asian Development Bank (ADB) untuk melihat niatan global.
"Kalau global ingin Indonesia mentransformasikan energinya dari non-energi baru terbarukan ke energi baru terbarukan, itu tidak hanya tanggungjawab Indonesia, itu (juga) tanggungjawab global," terang Sri Mulyani dalam dalam Pertamina Energy Webinar 2021: Energizing Your Future, Selasa (7/12/2021).
Ia melanjutkan, langkah transformasi energi tidak gratis dan tidak murah.
Baca Juga:
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional untuk Fresh Graduate, Mulai Kuartal IV 2025
Upaya untuk mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) membutuhkan dana yang besar.
Selain itu, pembangkit-pembangkit yang dipensiunkan pun harus segera digantikan dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), ini juga akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sri Mulyani melanjutkan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar, untuk itu hal ini perlu dimanfaatkan dengan melakukan transformasi energi.