Gelaran tersebut juga menyajikan Pasar Harmoni, yakni bazar kuliner serta kriya khas Magelang dari kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Pawone. Sebanyak 13 kuliner lokal dan 9 kriya yang lolos kurasi hadir di Taman Lumbini.
Beragam kuliner yang bisa dinikmati di antaranya adalah siomai ikan beong, soto bebek, nasi telang, beragam olahan singkong, dan dawet ireng ketan hijau. Sementara itu, beberapa hasil kriya yang ditawarkan adalah kerajinan kayu dan kulit telur, kerajinan kayu limbah, kerajinan kerang, wayang, batik, serta ecoprint.
Baca Juga:
Tak Ada Pesta Lampion Malam Tahun Baru Ini di Candi Borobudur
Peserta bazar pun mengaku senang dengan gelaran tersebut. Salah satunya diceritakan oleh penggagas Rumah Singkong Borobudur Rini Wijayanti.
“Kami berharap, melalui bazar tersebut, produk kami bisa lebih dikenal masyarakat. Terlebih, saat ini, promosi olahan pangan lokal sedang digencarkan,” ujar Rini.
Pada gelaran itu, Rumah Singkong memperkenalkan dua produk unggulan, yakni gethuk cothot dan mendhut telo. Gethuk cothot adalah getuk berisi gula merah yang mudah lumer di mulut ketika digigit. Sementara, mendhut telo merupakan penganan olahan singkong dengan isian parutan kelapa dan gula merah. Setelah dibungkus daun, sajian ini dikukus terlebih dulu sebelum dikonsumsi.
Baca Juga:
Megaproyek Borobudur Manjakan Wisatawan yang Hobi Berolahraga
Beragam produk UMKM yang hadir pada bazar tersebut juga disambut antusias oleh pelari Tilik Candi Borobudur Marathon 2022. Mereka tampak menyantap kuliner lokal dan berburu berbagai produk kriya.
Acara semakin meriah dengan kehadiran Iwan Fals yang membawakan sejumlah lagu populer, seperti “Aku Sayang Kamu”, “Bento”, dan “Kemesraan”.
Pelari yang telah menuntaskan setengah maraton pun berdiri di depan panggung sambil bernyanyi bersama. Sebagai informasi, pada gelaran tersebut, Borobudur Marathon 2022 serta Dinas Kehutanan Provinsi Jateng bekerja sama melakukan penanaman 5.000 pohon di sejumlah daerah di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Temanggung.