“Melalui tema yang kita usung, akan mengutamakan pencapaian tujuan penciptaan karya seni yang ditujukan untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat,” kata Melati.
Dalam kesempatan ini, Laura Basuki yang menjadi ikon Indonesia Bertutur 2022 menyampaikan apresiasi atas festival ini karena dapat menjadi ruang berkreasi bagi pelaku budaya di Indonesia.
Baca Juga:
Sambut Waisak 2024, 40 Bhikku Thudong dari TMII Menuju Borobudur
Dengan begitu, akses publik terhadap cagar budaya dapat menambah rasa cinta terhadap kebudayaan itu sendiri.
“Saya berterima kasih kepada Kemendikbudristek karena telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai ikon Indonesia Bertutur. Saya berharap festival ini dapat berlangsung secara konsisten sehingga ikut membantu menjaga budaya berkelanjutan,” kata Laura.
Laura dianggap tepat sebagai wajah festival karena pencapaian yang didapatkan aktris berbakat ini. Dedikasinya terhadap dunia peran dan kepedulian Laura terhadap keberlanjutan budaya Indonesia menjadikannya sebagai sosok yang tepat untuk menjadi ikon Indonesia Bertutur.
Baca Juga:
Anggota Komisi VI DPR RI: Tol Yogyakarta-Bawen Solusi Kemacetan Saat Liburan
Dalam perjalanan karirnya, Laura Basuki merupakan pemeran utama terbaik dalam film “Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta” pada Festival Film Indonesia 2010 dan film Susi Susanti: Love All pada Festival Film Indonesia 2020.
Baru-baru ini, Laura mendapatkan penghargaan sebagai pemeran pembantu terbaik dalam film Before, Now and Then (Nana) pada Berlinale Film Festival 2022.
Masih dalam rangkaian Indonesia Bertutur, salah satu programnya yaitu pameran Expanded Media bertajuk Visaraloka yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-13 September 2022 di empat galeri seni yang terletak di sekitar Candi Borobudur yaitu Museum Haji Widayat, Apel Watoe Contemporary Art Gallery, Eloporogo Art House, dan Limanjawi Art House.