Borobudur.WahanaNews.co | Sebuah serangan teroris menjadi salah satu sejarah kelam yang pernah terjadi di Candi Borobudur. Peristiwa itu terjadi pada 1985, sekitar dua tahun setelah candi itu selesai dipugar.
Serangan itu membuat beberapa stupa yang terdiri dari susunan batu berantakan. Butuh usaha keras untuk menyusun kembali batu-batu itu.
Baca Juga:
Jokowi Ajak Keluarga Malam Mingguan di Malioboro
Kini, nyaris tidak ada lagi sisa-sisa yang menampakkan bahwa bangunan kuno itu pernah terkena serangan bom teroris. Kecuali, beberapa tanda berupa goresan berbentuk bintang yang ditorehkan di beberapa batu.
Tentang Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan bangunan peninggalan wangsa Syailendra. Kemegahan bangunan yang dibangun abad VIII sampai IX M tersebut pernah dibom pada 21 Januari 1985.
Baca Juga:
Viral Petir Sambar Candi Borobudur, Begini Faktanya
Adapun Candi Borobudur sendiri berada di wilayah Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Untuk pengelolaan candi tersebut meliputi Balai Konservasi Borobudur (BKB) yang berada di Zona 1. Sedangkan untuk kawasan Zona 2 dilakukan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC).
Sebagaimana dikutip dari laman Kemdikbud, disebutkan lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah timur. Kemudian, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah utara dan pegunungan Menoreh di sebelah selatan serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo. Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 mdpl.
Untuk ukuran, panjang Candi Borobudur 121,66 meter dan lebar 121,38 meter serta tinggi 35,40 meter. Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Di mana terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan 3 teras berdenah lingkaran. Sedangkan pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.