“Jadi experience (pengalaman) itu sudah bisa dinikmati (wisatawan) sejak masuk ke kawasan (candi Borobudur). Pemerintah sudah melakukan revitalisasi pembangunan infrastruktur, perbaikan jalan, koridor sampai ke dalam area Candi,” terang Edy di Jakarta.
Edy mengatakan penataan ulang antara lain dengan melebarkan koridor jalan menuju arah candi dan menyiapkan banyak ruang terbuka (open space) sehingga pengunjung bisa melihatnya secara jelas sejak melewati pintu masuk.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
“Fasilitas juga kita sediakan, termasuk semakin banyak open space (ruang terbuka) di dalam. Wisatawan tidak harus langsung ke lokasi candi, tetapi dia bisa melihat menikmati keindahan taman yang hijau dan bersih,” katanya.
Bereksperimen Tak hanya itu, lanjut Edy, dengan wajah baru itu para pengunjung atau wisatawan juga bisa bereksperimen dengan beberapa fasilitas di dalam kawasan Candi Borobudur.
Di antaranya beberapa museum yang ada di dalamnya, seperti museum Karmawibhangga yang berisikan koleksi-koleksi arkeologikal.
Baca Juga:
BRIN Ajak Peneliti Global Riset Kesehatan Tanah di ICC MAB Maroko
Selain itu, ada museum Samudra raksasa yang dibuat dengan konsep digital. Setelah sempat ditutup cukup lama selama pandemi covid-19, sekarang wisatawan yang datang juga bisa menikmati berbagai layanan yang disiapkan dan mengagumi keindahan dan kemegahan kawasan itu.
Semua itu bahkan bisa dinikmati sebelum memasuki dan melihat langsung bangunan Candi Borobudur yang hingga saat ini masih tidak boleh dinaiki.
“Karena pemerintah atau kita semua ingin agar cara menikmati bangunan kemegahan Borobudur itu, tidak harus dengan menyentuh bangunan itu sendiri,” jelas Edy.