WahanaNews-Borobudur | Sebanyak enam sanggar seni di Kecamatan Borobudur mengaktualisasikan cerita relief Candi Borobudur melalui tari. Kegiatan tersebut digagas oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB) dalam rangka kampanye pelestarian nilai relief Candi Borobudur.
Enam sanggar itu antara lain Ahmad Danom, Avadana Dance Studio, Kinnara Kinnari, Omah Guyub, Laskar Menoreh, dan Bengkel Seni Sasana Aji. Mereka tampil bergiliran membawakan kisah yang terinsiprasi dari relief Candi Borobudur di Tourist Information Center (TIC), Jumat malam (25/11).
Baca Juga:
Pj Wali Kota Serang Lepas 237 Atlet Popda XI Banten 2024, Targetkan Juara
Seperti diketahui, Candi Borobudur yang telah diakui sebagai warisan dunia pada 1991 lalu, memiliki nilai universal luar biasa yang perlu dilestarikan bersama. Tidak hanya fisik candinya saja, tapi juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kepala BKB Wiwit Kasiyati menyebut, pahatan relief cerita di Candi Borobudur berjumlah 1.460 panel dan dekoratif sebanyak 1.212. Dari dinding kaki candi yang tertutup hingga dinding pagar langkan di tingkat kelima, ada kisah Mahakarmawibangga, Jataka-Avadana, Lalitavistara, dan Gandavyuha.
Semua relief tersebut memiliki alasan dan cerita tertentu. Alasan yang paling jelas adalah kisah-kisah itu berisikan ajaran keagamaan ataupun kebajikan yang selayaknya dapat ditiru. Dalam relief tersebut juga mengandung banyak pesan moral yang dapat diwariskan kepada generasi penerus.
Baca Juga:
Panitia Hiburan Rakyat Pantai Batu Kumbang: 8.000 Pengunjung saat Libur Lebaran
Nilai-nilai yang telah ada pada zaman nenek moyang tersebut perlu dilestarikan, digali kembali, dan diaktualisasikan. Tujuannya untuk menguatkan pendidikan karakter, memajukan kebudayaan, dan membangun semangat kebangsaan.
Berdasarkan hal itu, Wiwit menambahkan, perlu dilaksanakan upaya kampanye pelestarian nilai relief candi sebagai media edukasi kepada masyarakat. Media menggelar karya untuk membangun identitas khas Borobudur serta upaya menjadikan bagian dari kalender event kebudayaan di Kawasan Borobudur.
Sebenarnya, kata dia, masih banyak relief lain yang bisa diaktualisasikan oleh sanggar-sanggar lainnya.