Pemerintah telah merencanakan adanya super grid, yaitu infrastruktur kelistrikan yang membentang dari timur hingga ke barat.
PLN akan memerhatikan juga faktor supply and demand dalam interkoneksi tersebut.
Baca Juga:
Terasa hingga Bandung, BMKG Sebut Gempa Garut Jenis Menengah
Adapun sistem interkoneksi Sumatera Bangka berpotensi memberikan penghematan biaya pokok produksi sebesar Rp 795/kWh atau sekitar Rp 1,03 triliun per tahun.
"Sistem interkoneksi ini juga bisa menghindari defisit daya di Bangka saat terjadi pemeliharaan ataupun gangguan. Dengan sistem interkoneksi ini kami bisa melepas ketergantungan bahan bakar minyak," kata Wiluyo.
General Manager Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN Dahlan menjelaskan, sistem interkoneksi berpotensi mengurangi pemakaian BBM BO sebesar 91,98 juta liter dan B30 sebesar 137,29 juta liter per tahun.
Baca Juga:
Deformasi Batuan Dalam, Pemicu Gempa Tektonik di Garut
Menurut Dahlan, kabel laut sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms) yang terhubung ke Bangka merupakan yang terpanjang di Indonesia.
PLN juga menciptakan interkoneksi dengan membangun submarine kabel, saluran udara tegangan tinggi 150 kV sepanjang 25,7 kilometer (km), dan saluran kabel tanah 3,4 km.
Dahlan mengungkapkan, Bangka sangat membutuhkan listrik dari Sumatera.