Menurut Rida, pembangkit tenaga hidro yang pengembangannya membutuhkan waktu panjang akan membantu Indonesia meraih target net zero emission 2060.
“Pengembangan PLTA akan memberikan manfaat tidak terbatas terhadap bauran energi baru terbarukan. Sekaligus menyeimbangkan pembangkit listrik EBT yang masih bersifat intermittent,” ujarnya.
Baca Juga:
Peringati HUT ke-44, Santika Indonesia Hotels & Resorts Gelar Aksi “Santika Sahabat Bumi”
Pada kesempatan yang sama, EVP Engineering & Technology PLN, Zainal Arifin, mengatakan pembangunan pembangkit listrik tenaga hidro paling tepat saat ini dibandingkan pembangkit tenaga lain.
Apalagi, pembangkit hidro memiliki berbagai keunggulan.
Misalnya, tingkat efisensinya sangat tinggi.
Baca Juga:
Baznas RI Gandeng Mishr Al Kheir Foundation Kirim 35 Ribu Paket Gaza
“Saat ini sudah di atas 90 persen terbaik dari semua teknologi energi,” kata Zainal.
Faktor kapasitasnya juga terbilang tinggi, minimal 40 persen.
Pembangkit hidro juga mampu mengakomodasi fluktuasi beban daya serta pemeliharaannya lebih sederhana.