Meski demikian, kata dia lagi, harga beras diperkirakan akan berada pada tren penurunan di periode berikutnya, seiring dengan panen yang mulai berlangsung di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Purworejo.
Selain itu, sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Jateng, antara lain melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), juga menjadi salah satu upaya pengendalian harga pangan, terutama beras.
Baca Juga:
Sekda Sulbar Ajak Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Kendalikan Inflasi di Wilayah
Inflasi juga dipengaruhi kenaikan harga telur dan daging ayam ras, seiring dengan kenaikan biaya produksi peternak akibat kenaikan harga pangan dan penurunan pasokan setelah sejumlah peternak melakukan afkir ayam.
Pada 2024, inflasi IHK diperkirakan akan berada pada sasaran inflasi 2,5 plus minus 1 persen sehingga BI bersama para pemangku kepentingan yang tergabung dalam TPID Jateng akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi.
Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang/komoditas di Jateng.
Baca Juga:
BPS Sulawesi Barat Catat Inflasi Bulan ke Bulan 0,33 Persen Akibat Kenaikan Harga
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]