WahanaNews-Semarang | Ekspor maupun impor mengalami kerugian akibat banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, menyentuh ratusan miliar.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang Anton Martin mengatakan pemulihan arus logistik terus dikejar dengan memaksimalkan pelayanan 24/7 atau 24 jam selama seminggu nonstop.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Termasuk saat hari libur nasional, Hari Lahir Pancasila (1/7).
"Kami mengerahkan kekuatan 100 persen, dengan 24/7 ini bisa mengatasi outstanding yang ada," kata Anton dalam keterangannya, Selasa (31/5) malam.
Upaya tersebut untuk menekan kerugian dan imbas beban yang harus ditanggung oleh pelaku usaha, baik importir maupun eksportir.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Kami berharap dapat memitigasi kerugian dan dampak yang berakibat pada eksportir dan importir," tuturnya. Sebanyak 713 kontainer tertunda pengiriman.
Padahal, kata dia, 83 persen di antaranya sudah melakukan submit dokumen kepabeanan dengan total nilai barang sekitar 41 juta US dollar atau setara Rp 615 miliar.
Sebagian besar barang impor yang terdampak yaitu komoditi bahan baku yang digunakan untuk industri makanan, yakni kedelai, kacang tanah, dan pakan ternak.