Selama dibongkar satu sisi, kata dia, sudah membuat air cukup lancar, sehingga dengan pembangunan jembatan permanen diharapkan himpitan di bawah Jembatan Nogososro bisa tertangani.
Selain itu, DPU Kota Semarang rencananya juga akan memasang screen atau penyaring sampah sebelum jembatan agar tidak menyumbat di bawah jembatan.
Baca Juga:
DPRD Kota Semarang Minta Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Banjir Musim Hujan
"Nanti, kami koordinasi dengan wilayah untuk membantu mengangkat sampah yang sering tersumbat di sana. Kami juga terjunkan petugas," kata Suwarto.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku selama ini mendapatkan banyak keluhan masyarakat yang menanyakan realisasi pembangunan Jembatan Nogososro meski sudah ditinggikan sementara.
Diakui Ita, sapaan akrabnya, Pemkot Semarang sudah berupaya meninggikan sementara jembatan menggunakan anggaran BTT, sedangkan untuk pembangunan jembatan permanen dianggarkan di APBD 2024.
Baca Juga:
Akibat Pungli Rp160 Juta, Mantan Lurah di Semarang Dihukum 4 Tahun
"Kalau swakelola sesuai peraturan wali kota maksimal Rp1 miliar. Padahal, jembatan itu begitu dihitung RAB-nya (rancangan anggaran biaya) mencapai Rp3 miliar, sehingga harus dilakukan lelang," katanya.
Sementara itu, Ketua LPMK Tlogosari Kulon Adi Pratondo menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Semarang yang telah menerima aspirasi warga untuk peninggian Jembatan Nogososro.
Sebenarnya, kata dia, aspirasi tersebut telah diajukan sejak 2021, namun saat itu pandemi COVID-19 tengah melanda sehingga baru bisa dianggarkan pada 2024.