Jateng.WahanaNews.co, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education Netherlands pada acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam pernyataan di Semarang, Kamis (24/5/2024), menyebutkan, penandatanganan kerja sama itu adalah untuk meningkatkan kapasitas pegawai Pemprov Jateng dalam penanganan ataupun pengelolaan air.
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
"Pengelolaan air ini, khususnya terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti banjir, rob, dan kekeringan," kata Nana usai melaksanakan penandatanganan kerja sama.
Menurut dia, kerja sama tersebut sangat diperlukan karena hingga kini Jateng masih mengalami masalah pengelolaan air, seperti banjir, kekeringan saat musim kemarau, hingga rob di pesisir Pantura.
Pada musim kemarau 2023, kata dia, sebanyak 32 kabupaten/kota dilaporkan mengalami kekeringan sehingga Pemprov Jateng menyalurkan setidaknya 33.060.300 liter air bersih ke daerah-daerah tersebut.
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
Ia mengatakan UNESCO-IHE Institute for Water Education dipilih sebagai mitra kerja sama karena merupakan salah satu lembaga pendidikan sektor air internasional di bawah UNESCO dan Pemerintah Belanda.
Apalagi, kata dia, UNESCO-IHE terbukti telah memperkuat upaya-upaya yang dilakukan perguruan-perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga-tenaga profesional di sektor air.
"Sebenarnya Pemprov Jateng sudah pernah menjalin kerja sama pada 2016-2021. Pada kesempatan WWF ke-10 ini, kebetulan Mr Eddy Moors selaku Rektor UNESCO-IHE Institute For Water Education Netherlands juga hadir sini sehingga kami manfaatkan untuk menjalin kerja sama kembali," katanya.