"Alhamdulillah hari ini bisa melakukan penandatanganan Letter of Intent," tambah mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.
Setelah penandatanganan kerja sama tersebut, kata dia, tindak lanjutnya adalah melakukan pertemuan kedua belah pihak, baik dari pihak UNESCO ke Semarang atau Pemprov Jateng yang ke Belanda.
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
Pada kerja sama itu, lanjut dia, fokus yang akan digarap adalah mengenai peningkatan kapasitas SDM yang mencakup pengembangan sistem polder dan perlindungan pesisir, pengelolaan sanitasi dan air minum aman, pengelolaan limbah cair dan padat, adaptasi dan ketahanan perkotaan di kawasan pesisir Pantura Jateng, dan pengelolaan sumber daya air.
"Dengan adanya kerja sama ini, kami harapkan kapasitas SDM di Pemprov Jateng terus meningkat," katanya.
Dengan peningkatan kapasitas SDM, ia berharap mereka akan mampu mengelola sumber daya air dengan baik sehingga bisa mengatasi masalah-masalah banjir, kekeringan, maupun rob.
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
Meskipun demikian, diakui Nana, penanganan masalah-masalah tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemprov Jateng sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]