Total jumlah warga korban banjir Demak yang mengungsi tercatat sebanyak 8.170 orang, sedangkan lahan yang terdampak banjir kurang lebih 951 hektare.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengingatkan bahwa bencana banjir di sejumlah daerah perlu jadi perhatian bersama sehingga masyarakat, pemerintah daerah, petugas tanggap bencana, dan lainnya harus tetap waspada dan siap siaga.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
"Ada bencana banjir di Grobogan, lalu di Demak, karena hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi luapan air sungai dan tanggul jebol. Ini harus menjadi atensi kita bersama," kata Nana.
Ia meminta seluruh bupati dan wali kota memetakan lokasi rawan bencana, baik bencana banjir, tanah longsor, atau bencana lain yang berpotensi merugikan kegiatan masyarakat.
"Antisipasi betul, pantau terus kondisi daerah dan informasi BMKG. Lebih baik mengantisipasi sejak awal," jelasnya.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, beberapa wilayah Jateng berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada 9-11 Februari 2024, yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Kondisi tersebut disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia disertai adanya potensi seruakan dingin dan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator.
Aktivitas itu membuat peningkatan masa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk wilayah Jateng.