Kita Muda Kreatif diciptakan untuk menyamakan kedudukan masyarakat yang tinggal di sekitar situs warisan budaya dunia dan tujuan wisata popular di Indonesia sehingga mereka juga mampu melestarikan pengembangan budaya lokal serta mendapatkan keuntungan ekonomi dari kegiatan pariwisata di daerah tersebut.
"Penyandang disabilitas merupakan bagian terpadu dari masyarakat ini. Potensi mereka untuk berkontribusi pada kemajuan ekonomi lokal sangat besar dan sama pentingnya. Kami sangat bangga dengan langkah yang telah diambil oleh para penerima manfaat ini dan kami berharap Pemerintah Indonesia akan terus melihat semua anak muda ini sebagai aset negara," katanya.
Baca Juga:
Reog Ponorogo Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta, Moe Chiba mengatakan, bisnis pada abad ke-21 tidak boleh mengabaikan aspek kelestarian lingkungan dan inklusi sosial. Program Kita Muda Kreatif telah menantang para wirausahawan muda untuk berpikir lebih dari hanya sekadar menghasilkan pendapatan saja tetapi juga bagaimana pekerjaan mereka dapat berkontribusi pada berbagai tujuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Ia mengandalkan kreativitas anak muda Indonesia untuk menciptakan lebih banyak peluang baru bagi penyandang disabilitas.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas dukungannya kepada Pemerintah Kota Semarang khususnya terkait perlindungan dan pemberdayaan anak-anak penyandang disabilitas.
Baca Juga:
Meningkatkan Inklusivitas dan Pelestarian Budaya dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional dan Hari Noken Sedunia
"Ini mungkin menjadi yang pertama kali di Indonesia, festival kreativitas anak-anak inklusi sungguh meriah. Hari ini kita memanjakan teman-teman semuanya. Ada opera Baruklinting, ada operet dan Pemkot Semarang hari ini sangat mendukung teman-teman disabilitas yang akan meluncurkan ambulans khusus untuk penyandang disabilitas. Nanti pemerintah juga menyiapkan ruang pamer display untuk karya-karya khusus disabilitas di kota lama,” tutur mbak Ita, sapaan akrabnya.
Ita menambahkan, jika ruang pamer display diperuntukkan bagi penyandang disabilitas yang akan memamerkan hasil-hasil karyanya. "Gratis dan nanti bisa dijual kalau ada pengunjung yang berminat," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melalui Deputi Bidang Perlindungan Anak Nahar, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas acara tersebut.[mga]