Pihaknya mendistribusikan rata-rata 300 - 450 karton atau sekitar 5.400 liter minyak goreng ke setiap pasar.
Pendistribusian diatur oleh kepala pasar yang lebih mengetahui kebutuhan para pedagang.
Baca Juga:
MotoGP 2025: Yamaha Bangkit dan Siapkan Terobosan Lewat Mesin V4
Pedagang mendapatkan lima hingga sepuluh karton bergantung penjualan yang dilakukan.
Pasalnya, ada pedagang khusus menjual minyak, ada pula pedagang sampingan atau tidak hanya menjual minyak.
"Kami lakukan setiap hari pindah-pindah beberapa tempat. Tujuannya, agar minyak betul-betul di pasar. Sehingga, masyarakat bisa menikmati membeli minyak dengan harga terjangkau," terangnya.
Baca Juga:
Menkomdigi Apresiasi Film 'Cyberbullying' sebagai Sarana Edukasi Digital
Dwi berupaya melakukan distribusi secara berlanjut agar tidak muncul kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan minyak goreng.
Pengawasan di pasar dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Muspika, Muspida, dan Polrestabes.
"Setelah distribusi, nanti mereka akan survei ke pasar-pasar apakah menjual lebih dari Rp 14 ribu atau ditimbun. Mereka akan rugi jika menimbun karena kami akan distribusi terus. Stok aman. Kami juga akan tambah armada supaya distribusi lancar," jelasnya.