WahanaNews-Solo | Aliran air di Kali Jenes, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, masih berhenti sejak, Jumat (23/12/2022) pukul 09.00 WIB hingga Sabtu (24/12/2022) pagi. Sementara tinggi muka air (TMA) Jurug di Sungai Bengawan Solo juga terpantau masih siaga merah.
Sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Joyosuran Rohmad alias Gembul menjelaskan kondisi aliran air Kali Jenes berhenti akibat kenaikan TMA Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga:
Gibran Siap Jadi Penengah Konflik Keluarga Keraton Solo
“Pintu air Demangan ditutup jadi aliran air anak sungai berhenti semua sampai sekarang,” kata dia dikutip Solopos.
Gembul bersama para sukarelawan lain bertugas memantau ketinggian air di sepanjang aliran Kali Jenes, Kecamatan Pasar Kliwon. Kondisi banjir paling parah terjadi di Kaliwingko, Joyotakan.
Dia mengatakan kedalaman air di Kaliwingko 50 sentimeter sampai 1 meter. Sukarelawan mengevakuasi warga terdampak banjir dengan pelampung sejak malam.
Baca Juga:
Wisata Museum Keraton Solo Ditutup Sementara Imbas Kericuhan
“Kami mendapatkan permintaan evakuasi dari warga. Ada warga yang minta dievakuasi sampai pinggir jalan raya. Mereka menuju ke rumah keluarga di luar kampung yang terdampak banjir,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi terkini di wilayah Kelurahan Joyosuran, warga mulai bersih-bersih rumah setelah genangan air mulai surut.
Petugas Pos TMA Jurug Joko Widodo alias Toyib menjelaskan siaga merah terjadi Jumat pukul 22.00 WIB. Siaga merah dan TMA mulai stabil 9,18 meter atau tidak ada kenaikan pada Sabtu pukul 02.00 WIB.
“Kondisi terkini masih siaga merah namun lumayan turun menjadi 8,75 meter pukul 06.00 WIB,” ujarnya.
Dia mengatakan aliran air dari anak sungai ke Sungai Bengawan Solo masih antre.
“Mulai turun drastis yang penting enggak turun hujan,” paparnya.[zbr]