"Tapi yang penting begini pak Wali ini tadi sudah saya sampaikan pak wali. Kami ini punya anggota sekitar 74 tunanetra yang dihimpun oleh persatuan tunanetra kota surakarta" ungkapnya.
"Kemudian yang kedua bahwa semua tunanetra di Sukarta ini semuanya di KTP Solo Pak. Bagaimana Pak supaya teman-teman ini punya sekretariat. Nek ora dike'i yo disilihi yo gak popo lah" Lanjutnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Nek ora dike'i yo disilihi yo gak popo lah adalah ungkapan bahasa jawa yang artinya kalau tidak diberi ya dipinjami tidak apa-apa lah.
Perwakilan tuna netra tersebut menyampaikan bahwa para tuna netra membutuhkan sekretariat karena selama ini mereka selalu berpindah-pindah jika ingin melakukan pertemuan.
"Untuk itu, khususnya Pak Wali, Mas Gibran kami untuk difasilitasi supaya temen-temen ini punya sekretariat yang bagus untuk silaturahmi setiap bulan" pungkasnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Gibran pun merespon pernyataan dan permintaan tuna netra tersebut.
"Terimakasih nggeh Bapak-bapak untuk masukannya. Intinya nanti untuk sekretariat nanti bisa kami usahakan Pak. Tapi bersurat dulu nggeh" Ungkap Gibran
"Ini kebetulan ada satu komunitas yang meng-cancel. Jadi ini nanti dari komunitas tuna netra bisa masuk. Tempatnya di samping kejaksaan Pak. Ada ruang meetingnya juga ada aulanya juga. Semua bisa difokuskan disitu." Lanjutnya.