WahanaNews - Jateng | Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI siap menyalurkan sekitar 3.000 ton Minyakita yang merupakab minyak goreng bersubsidi dari pemerintah selama Februari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadhan 2023.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono mengatakan, pihaknya bersama seluruh pemangku kebijakan akan mengawal penyaluran Minyakita di Jateng.
Baca Juga:
Perkuat Pertumbuhan UMKM Gorontalo, Bazar Ramadhan BI Capai Omzet 337 Persen
"Dari Kemendag, semua 'stakeholder, Pak Kadis (Dinas Perdagangan), dan satgas pangan daerah bersama-sama mengawal minyak goreng untuk masuk ke Jateng," kata Veri saat penyaluran Minyakita di Pasar Gayamsari, Semarang, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Ia menjelaskan, untuk penyaluran Minyakita di Pasar Gayamsari, dialokasikan sebanyak 13 ton dengan menggandeng tiga produsen yang diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat melalui operasi pasar.
"Untuk pasar ini kurang lebih ada 13 ton. Mudah-mudahan bisa tercukupi ya kebutuhan masyarakat. Secara keseluruhan kalau Jateng kurang lebih 3.000-an ton selama Februari ini," katanya.
Baca Juga:
Jelang Lebaran, Kapolda Kalteng Sebar 1.826 Personel Keamanan
Distribusi Minyakita di Jateng, kata dia, akan dilakukan secara bertahap seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang bulan puasa.
"Secara bertahap. Ini disalurkan terus menerus, mulai hari ini. Beberapa hari lalu juga, jadi melanjutkan. Ini akan terus menerus sampai menghadapi (bulan, red.) puasa," katanya.
Selain di Jateng, Veri mengatakan, Kementerian Perdagangan juga telah mendistribusikan Minyakita di wilayah-wilayah lain seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
"Menurut pemetaan kita ya, kemarin dari Yogya sudah kami coba untuk memenuhi pasar, beberapa daerah juga. Secara keseluruhan, kami merangkul produsen dan distributor untuk segera menyalurkan," ujarnya.
Mengenai sempat terjadinya kelangkaan stok Minyakita, Veri mengakui bahwa permintaan masyarakat terhadap Minyakita memang meningkat seiring dengan naiknya permintaan konsumen.
"Kita melihat memang kebutuhan akan minyak meningkat. Masyarakat sudah mengubah pola pandang sehingga Minyakita jadi minyak yang terfavorit, sedangkan kapasitas produksi terbatas. Tapi, Alhamdulillah sudah kita tambah 300 ribu kebutuhan menjadi 450 ribu liter," pungkasnya.[mga]