Menurut dia, hal itu disebabkan sebagian besar WBP di Nusakambangan berasal dari luar Kabupaten Cilacap, bahkan banyak yang dari luar Provinsi Jawa Tengah.
Oleh karena itu, kata dia, sebagian besar WBP di Nusakambangan menggunakan hak pilihnya untuk dengan mencoblos surat suara pilpres.
Baca Juga:
KPU Cilacap Mulai Sortir Bilik dan Kotak Suara untuk Pilkada 2024
Disinggung mengenai jumlah pemilih di Nusakambangan berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT), Weweng mengatakan penyusunan DPT dari kalangan WBP atau narapidana tersebut paling akhir dilakukan pada 21 Juni 2023.
"Kemudian yang namanya pergerakan narapidana 'kan dinamis, berubah-ubah, dan sampai saat ini sepertinya jumlah daftar pemilih tambahan (DPTb) lebih besar daripada jumlah DPT," katanya.
Dengan demikian, kata dia, jumlah pemilih di Nusakambangan diperkirakan bisa mencapai kisaran 2.000 orang atau melebihi data terakhir yang berada di kisaran 1.800 orang.
Baca Juga:
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Angin Puting Beliung Selama Masa Pancaroba
Saat dihubungi dari Cilacap, Koordinator Wilayah Pemasyarakatan Se-Nusakambangan dan Cilacap Mardi Santoso mengaku optimistis pemungutan suara di Nusakambangan berjalan lancar.
"Alhamdulillah semuanya sudah siap. Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi Pak Bambang ya (Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Batu Bambang Suryanto, red.)," kata Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan itu.
Sementara saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Batu Bambang Suryanto mengaku belum bisa memberikan informasi mengenai suasana pemungutan suara di Nusakambangan karena masih pelaksanaan pencoblosan.