Irfan, salah satu pedagang pentol asal Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus, mengakui berterima kasih adanya kemudahan dalam mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga HET.
"Selama ini, membeli elpiji dengan harga lebih tinggi dari HET karena tidak di pangkalan melainkan di toko yang menjual secara eceran. Terima kasih karena diperhatikan untuk disediakan elpiji 3 kg dengan harga Rp18.000 per tabung," ujarnya.
Baca Juga:
Gubernur DIY Bantah Tidak Libatkan Pedagang dalam Kebijakan Relokasi PKL Teras Malioboro 2
Ari Nur Laili, pedagang lainnya asal Mlati Lor juga menyampaikan terima kasih karena bisa membeli elpiji 3 kg di pangkalan dekat dengan tempatnya berjualan dengan harga sesuai HET.
"Hal terpenting, ada kemudahan karena hampir setiap hari membutuhkan untuk berjualan intip ketan setiap harinya," ujarnya.
Aulia, pengelola pangkalan elpiji di Desa Nganguk mengakui harga jual elpiji 3 kg memang sesuai HET, yakni sebesar Rp18.000 per tabung.
Baca Juga:
Disdag Balikpapan: Penertiban PKL di Pasar Pandansari Bagian Revitalisasi Pasar
"Saya juga siap melayani pembelian dari PKL di Jalan Menur dengan harga sesuai yang terpampang di papan nama pangkalan," ujarnya.
Kabupaten Kudus sendiri mendapatkan alokasi elpiji ukuran 3 kilogram untuk kebutuhan selama 2024 sebanyak 30.000 metrik ton atau 10 juta tabung ukuran 3 kilogram, sehingga mengalami kenaikan dibandingkan alokasi 2023 hanya 29.871 metrik ton.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]