Ia mengakui jumlah pencari kerja di Kabupaten Banyumas setiap tahunnya mencapai kisaran 14.000-15.000 orang, sedangkan jumlah pengangguran berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga akhir tahun 2024 mencapai 58.000 orang.
Namun, kata dia, data tersebut tidak mencantumkan nama dana alamat yang bersangkutan, sehingga pihaknya tidak bisa melacak nama dan alamat warga Banyumas yang masuk dalam data pengangguran itu.
Baca Juga:
Satresnarkoba Polresta Banyumas Ungkap Peredaran Sabu dan Ekstasi, Dua Tersangka Ditangkap
"Oleh karena itu kami kemarin di akhir 2024 melakukan jalan pintas untuk bisa mendata sebenarnya jumlah pengangguran di Banyumas yang riil berapa sih," katanya.
Dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan seluruh camat di Kabupaten Banyumas untuk menggerakkan perangkat desa/kelurahan guna mendata jumlah pengangguran secara langsung ke RT/RW dengan menggunakan formulir yang telah disediakan.
Berdasarkan pendataan tersebut, pihaknya bisa mendapatkan angka pengangguran 53.000 orang yang sudah diketahui nama beserta alamatnya, termasuk kualifikasi umur dan sebagainya.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
"Bahkan, kita juga bisa mendata potensi-potensi apa yang ada di masing-masing desa/kelurahan yang bisa dihubungkan ke arah situ," katanya.
Bahkan jika disandingkan dengan data kemiskinan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas, kata dia, ditemukan angka sekitar 23.000 orang baik yang miskin ekstrem maupun menganggur.
Pihaknya sedang mengintervensi pengangguran itu dengan berbagai cara, salah satunya melalui pameran bursa kerja tersebut. "Cuma dengan momentum job fair ini 'kan kita tidak bisa menghalangi pencari kerja yang berasal dari luar Banyumas," katanya.