Jateng.WahanaNews.co | Pemkot Solo mulai melakukan uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Uji coba guna memastikan mesin yang terpasang sudah beroperasi dan dapat mengolah sampah dengan baik.
"Untuk membuktikan sampah sekitar ini dapat diolah. Dengan rangkaian ini bisa jalan maka dukungan jadi makin kuat," kata Direktur PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) Elan Syuherlan di sela uji coba di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Ia mengatakan, sebagai alur dari produksi tersebut sampah dimasukkan ke dalam tabung besar atau gasifire. Selanjutnya sampah masuk ke tabung sintetis. Proses ini disebut syngas atau sintetis gas.
"Kalau sudah jadi syngas akan jadi cikal bakal energi yang dikonversi menjadi produk apapun, misalnya bisa dikonversi menjadi etanol, hidrogen, salah satunya bisa dikonversi menjadi listrik. PLTSa ini bisa mengkonversi syngas yang mengalami proses gasifikasi untuk diubah menjadi listrik," kata Elan.
Dengan dimulainya uji coba tersebut, pihaknya menargetkan untuk produksi secara resmi dapat dilakukan pada bulan Desember menyusul sudah terpasangnya seluruh alat produksi.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Totalnya (alat) ada delapan unit, hingga saat ini baru empat unit yang terpasang. Kami menunggu yang besar-besar belum datang, masih dalam perjalanan," katanya.
Dengan demikian, ia menargetkan mulai bulan Januari tahun depan sudah bisa menjual daya listrik yang diproduksi kepada PT PLN. Nantinya volume listrik yang diproduksi sebesar 8 megawatt (MW).
Dari total tersebut, 5 MW di antaranya akan dijual ke PLN, sedangkan 3 MW akan digunakan sendiri oleh PLTSa Putri Cempo.
Sekretaris Daerah Kota Solo Ahyani mengatakan, nantinya PLTSa akan memanfaatkan sampah yang ada di Putri Cempo. Meski demikian, volume sampah di TPA tersebut hanya sekitar 300 ton.
"Padahal butuhnya 550 ton. Oleh karena itu, kami ke depan akan membangun komunikasi dengan daerah sekitar agar tidak perlu membuang sampah ke TPS tapi bisa dibuang ke Solo," katanya. Mengenai uji coba pertama, sudah berjalan cukup baik. "Mesin pertama tadi hasilnya 800 KVA. Secara umum ini kan masih uji coba, ada komisioning dan kontinuitas terjaga," kata Ahyani.