Jateng.WahanaNews.co, Kudus - Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Ada pondok pesantren yang fokus menghafal Al Quran, ada yang fokus mempelajari ilmu agama, antara lain, mempelajari kitab kuning.
Baca Juga:
Pj Bupati HSS Kalimantan Selatan Serahkan Hibah Mobil untuk Ponpes Babussalam
Aktivitas santri setiap hari hampir dipadati dengan kegiatan keagamaan sehingga ada yang menerapkan jadwal jenguk dari orang tua hanya bisa dilakukan satu kali dalam periode tertentu agar santri bisa fokus baik dalam menghafal Al Quran maupun mempelajari ilmu agama melalui kitab kuning.
Meskipun para santri di pondok pesantren fokus belajar ilmu agama, pada Pemilu 2024 mereka tetap siap menggunakan hak pilihnya.
Pondok Pesantren Nasrul Ummah Mejobo merupakan salah satu pondok yang sudah memberikan kesempatan KPU Kudus sosialisasi kepada para santrinya agar tidak ada yang ketinggalan informasi terhadap tahapan pemilu.
Baca Juga:
Diduga Cabuli Santriwati, Pengasuh Pondok Pesantren di Jatim Ditahan Polisi
Kiai Syahroni yang sehari-harinya menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Nasrul Ummah Mejobo dan bukan orang politik, tentu tidak mungkin memberikan sosialisasi tata cara menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024.
Apalagi jumlah surat suaranya ada lima jenis, mulai dari surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, kemudian ada DPD, DPR RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten.
Pada akhirnya, para santri yang didominasi pemilih pemula itu mulai paham setelah berulang kali mendapatkan sosialisasi.