Ia pun mengklaim laporan keuangan PLN pada 2022 merupakan yang terbaik sepanjang sejarah perusahaan.
"Memang laporan keuangan kami adalah laporan yang terbaik dalam sejarah PLN dalam kondisi Covid-19. Karena ada dua sisi baik itu demand dan supply juga kami selesaikan dengan baik di tahun 2021 ini laporan keuangan terbaik," ujarnya.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Kemudian di tahun 2022, lanjut dia, lagi lagi kami juga bisa membukukan laporan keuangan terbaik, jadi 2 tahun berturut-turut, laporan keuangan kami menjadi terbaik di mana demand berhasil kami tingkatkan secara drastis.
Sebelumnya, PLN telah menyetor dividen Rp2,19 triliun dan pajak perusahaan sebesar Rp35,33 triliun kepada negara sebagaimana hasil keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) PLN Tahun Buku 2022 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/6/2023) lalu.
Dalam RUPS itu, disepakati setoran dividen PLN kepada negara sebesar Rp2,19 triliun, meningkat sebesar 191,7 persen dari Rp750 miliar pada 2021. Selain itu, setoran pajak hingga Rp35,33 triliun atau meningkat sebesar 13,1 persen dibandingkan pada 2021.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Adapun pada laporan keuangan 2022, PLN mampu mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan dengan laba bersih mencapai Rp14,44 triliun.
Faktor utama peningkatan laba bersih PLN ialah peningkatan penjualan listrik yang mencapai 6,3 persen atau total 273,8 terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7 persen dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
Peningkatan penjualan listrik tersebut didominasi dari pelanggan sektor industri, di mana konsumsi listrik meningkat sebesar 24,54 persen dan sektor bisnis yang meningkat sebesar 22,47 persen.[mga]