WahanaNews-Borobudur | Ketegangan dan gesekan sosial menjadi ciri khas dinamika kampung maupun kota.
Biasanya apa yang terjadi di jalanan, diselesaikan secara damai di jalanan.
Baca Juga:
Bupati Karo Kukuhkan Anggota Paskibraka Kabupaten Karo Tahun 2025, Ucapkan Ikrar Kesetiaan Pada Pancasila dan UUD 1945.
Begitupun ketegangan dan gesekan yang belakangan ini terjadi pada skena seni jalanan Kota Magelang.
Bermula dari spot jocking 3 pelaku street art, Pablo, Bagor, Kemo yang menutupi sebagian karya mural SmArt dan MRDK.
Di Jalan Kalimas, Senowo, Kota Magelang, hampir separo mural karya SmArt dan MRDK di tembok sepanjang 5 meter, ditimpa blok tulisan nama samaran ketiga anak muda ini.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Soroti Tantiem BUMN, Sebut Praktik Tidak Adil dan Akal-akalan
Seperti biasa, orang-orang mengomel dan menggerutu di media sosial.
Mereka menuntut para pelaku ditangkap.
Masalah kemudian berlanjut hingga ke polisi.