Kegiatan menggambar bersama di tembok Toko Buku Jaya sebagai upaya menengahi ketegangan para perupa jalanan.
“Mencairkan ketegangan yang ada di dunia,” kata Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang Muhammad Nafi.
Baca Juga:
Diduga Oknum Ketua DPD (LSM) Membekingi Judi Mesin Tembak Ikan di Bagan Siapi-api, Kecamatan Bangko
Menurut Nafi ini tidak hanya megendurkan syaraf dunia mural yang sedang kenceng di Kota Magelang.
Dunia medsos hari ini juga sangat tegang akibat polarisasi politik, residu Pilpres 2014 dan 2019.
"Kami memberi contoh bagiamana kita menyelesaikan masalah dengan elegan. Perlu pakai bahasa-bahasa yang lebih indah. Seni jawabannya dari ketegangan-ketegangan dunia ini."
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
Jalan Tikus Kampung Kota
Soal saling timpa karya mural dan graffiti di jalanan seharusnya tidak terjadi. Menurut Nafi masih banyak spot tembok kosong di Kota Magelang yang bisa digambari.