Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai dari Juli hingga Agustus 2024. Setelah pelatihan selesai, guru-guru akan mendapatkan pendampingan intensif pada bulan September untuk memastikan penerapan RME di kelas masing-masing.
Dengan dukungan kepala sekolah dan supervisi berkelanjutan, guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi numerasi peserta didik mereka sebesar 20% dalam periode empat bulan, dari Juli hingga Oktober 2024.
Baca Juga:
Pemprov Jateng Tawarkan Investasi ke Australia, Dukung Pengembangan Kawasan Industri di Wilayahnya
Salah satu tujuan utama dari proyek Fasper Berkelas ini adalah untuk meningkatkan rata-rata capaian numerasi di sekolah-sekolah yang semula berada pada kategori sedang dan kurang. Dengan menerapkan RME diharapkan peserta didik tidak hanya menguasai keterampilan matematika dasar, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memastikan keberlanjutan proyek, Fasper Berkelas mendorong sekolah-sekolah untuk mengembangkan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan dan penyediaan sumber belajar yang relevan.
Selain itu, monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas implementasi RME di lapangan. Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan juga akan diperkuat untuk mereplikasi pendekatan ini di sekolah-sekolah lain. Sebagai langkah awal, sekolah-sekolah yang berhasil dalam penerapan RME akan dijadikan percontohan dan pusat pelatihan bagi guru-guru di wilayah lain.
Baca Juga:
PT KAI Siapkan 16 Pompa Air di Stasiun Semarang Tawang Antisipasi Banjir
Proyek Fasper Berkelas dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) menawarkan strategi yang inovatif dan relevan untuk meningkatkan capaian numerasi peserta didik di Kota Semarang. Melalui pelatihan dan pendampingan guru, diharapkan pendekatan ini dapat membawa perubahan signifikan dalam kualitas pembelajaran matematika.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan keberlanjutan program, proyek ini berpotensi untuk diadopsi secara luas sehingga peningkatan kompetensi numerasi peserta didik dapat dirasakan di seluruh wilayah Kota Semarang.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]