WahanaNews-Semarang | Hamparan sampah yang ada di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Kota Semarang membuat jijik para warga yang melihatnya.
Jika dilihat, kumpulan sampah yang berada di BKT itu seperti pulau tersendiri dengan sampah yang luasannya sebesar lapangan sepak bola.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sampah-sampah tersebut tak hanya datang dari Kota Semarang, melainkan juga datang dari daerah lain terutama ketika musim hujan.
Sampai saat ini, tebal sampah tersebut sudah sampai 5 meter dari dasar sungai. Diperkirakan, sampah-sampah tersebut bakal semakin tinggi jika dibiarkan.
Anggota Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah, Iqbal Alma mengatakan, awalnya daerah yang dinamakan Pulau Sampah itu adalah mangrove.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Namun, beberapa tahun yang lalu mangrove tersebut dihilangkan karena pelebaran Sungai BKT,"jelasnya saat ditemui di Pulau Sampah, Kamis (3/3/2022).
Yang awalnya sabuk hijau untuk melindungi gelombang laut, kawasan tersebut kini berganti sekumpulan sampah yang mengganggu nelayan.
"Ini kalau tak benar-benar paham, nelayan yang lewat jalur ini pasti macet karena baling-balingnya nyangkut sampah," keluhnya.